Pemerintah Uni Komoro puji Peranan Indonesia Bantu Atasi Krisis Transportasi dan Kelangkaan Bahan Pokok di Uni Komoro
By Abdi Satria
nusakini.com-Uni Komoro-“Atas nama Pemerintah Uni Komoro, kami mengucapkan terima kasih kepada Indonesia karena turut membantu mengatasi krisis pangan dan transportasi laut antar pulau dengan menjual kapal Landing Craft Tank (LCT) yang diterima diterima di Uni Komoro 25 Mei 2022". Hal tersebut disampaikan Menlu Uni Komoro Dhoihir Dulkamal kepada Kepala Perwakilan RI-Antananarivo Benny Yan Pieter Siahaan saat menyerahkan Letter of Introduction (LoI) dari Menlu RI kepada Menlu Uni Komoro.
“Hal tersebut sangat membantu Uni Komoro yang mengalami krisis bahan pokok akibat sulitnya transportasi dunia akibat pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina. Pembelian kapal Falk Njema dari Indonesia yang telah membantu Uni Komoro dari krisis transportasi laut", tambah Menlu Doulkamal.
Adanya 3 orang kru Indonesia yang mengoperasikan kapal tersebut adalah salah satu bukti kedekatan bangsa Indonesia dan Uni Komoro yang meskipun terpisah jauh secara jarak namun memiliki beberapa kemiripan budaya". Saya juga sangat takjub dengan kemajuan yang dicapai Indonesia dewasa ini," tegas Menlu Dhoihir Dhoulkamal.
Menlu Doulkamal juga menambahkan bahwa Kapal Falk Njema diresmikan sendiri oleh Presiden Uni Komoro Azali Assoumani pada 12 Juni 2022 di Pulau Anjouan dimana dalam sambutannya Presiden Assoumani juga mengucapkan terima kasih kepada Indonesia.
Dalam pertemuan, Menlu Doulkamal dan Kepala Perwakilan RI Benny Siahaan juga membahas hal-hal yang menjadi kepentingan kedua negara antara lain di bidang kerja sama di forum multilateral, ekonomi dan perdagangan, pendidikan dan kebudayaan, dan lain-lain.
Menanggapi pujian tersebut Kepala Perwakilan RI Benny Siahaan menyampaikan, “Atas nama Pemerintah Indonesia, kami ucapkan terima kasih atas penyambutan dari Pemerintah Uni Komoro yang sangat baik terhadap kami beserta delegasi dan dengan penyerahan LoI kami kepada Bapak Menlu Uni Komoro, tentunya diharapkan dapat semakin meningkatkan kerja sama kedua negara di berbagai bidang yang saling menguntungkan bagi dua negara."
Selama kunjungan Benny juga berkesempatan untuk melakukan pertemuan dengan berbagai Menteri antara lain Menteri Perhubungan Laut dan Udara, Menteri Ekonomi, Industri, Investasi, membidangi Integrasi Ekonomi, Menteri Dalam Negeri, Penerangan, Desentralisasi dan Administrasi Teritorial, Penanggung Jawab Hubungan dengan Institusi, Menteri Pendidikan Nasional, Pengajaran, Penelitian Ilmiah, Pelatihan dan Integrasi Profesi, Menteri Energi, Air dan Hidrokarbon serta Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Uni Komoro.
“Ada berbagai cara untuk meningkatkan kerja sama kedua negara, dalam bidang Pendidikan misalnya, kita ketahui besarnya minat mahasiswa Uni Komoro untuk melakukan tugas belajar di Indonesia karena pendidikanberkualitas dan biaya yang terjangkau, hal ini perlu dimanfaatkan oleh Perguruan Tinggi di Indonesia. Begitu pula dalam bidang perdagangan yang dapat digenjot oleh kedua negara dengan memfasilitasi terjadinya perdagangan langsung tanpa melalui pihak ketiga," pungkas Benny.
Uni Komoro merupakan salah satu negara sahabat Indonesia yang terletak di Samudera Hindia dimana pelaksanaan hubungan diplomatiknya dengan Indonesia dirangkap dari KBRI Antananarivo, Madagaskar. Hubungan diplomatik kedua negara dibuka secara resmi pada tahun 1983. Sebagai negara kepulauan, Uni Komoro yang selama ini banyak bergantung pada impor untuk kebutuhan dalam negerinya sangat terdampak disrupsi dan kelangkaan bahan pokok selama masa pandemi Covid-19 dan adanya perang di Ukraine. Kapal Falk Njema dibeli Uni Komoro dari Indonesia senilai 1.5 Juta USD atau senilai 20,5 Miliar Rupiah merupakan karya anak bangsa dari sebuah perusahaan galangan kapal di Kalimantan. (rls)